Perbatasan Indonesia Malaysia di Nunukan Dijaga Ketat
Senin, 4 Maret 2013
JAKARTA (Suara Karya): Pasukan TNI AD dari Batalion 407 Padmakusuma
yang bertugas menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan
memperketat penjagaan wilayah itu menyusul konflik di Sabah Malaysia,
terkait masuknya kelompok bersenjata dari Kesultanan Sulu, Filipina
Selatan.
Komandan Satgas Pamtas Batalion 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto
di Nunukan, Kalimantan Timur, Senin, menegaskan, terkait konflik antara
kelompok bersenjata dari Filipina dengan aparat keamanan Malaysia yang
telah menelan korban dari kedua belah pihak maka pihaknya semakin
memperketat seluruh wilayah perbatasan antara Kabupaten Nunukan dengan
Negeri Sabah Malaysia.
"Karena Sabah berbatasan langsung dengan Nunukan, maka kami selaku yang
dipercayakan menjaga pos-pos perbatasan tetap siaga menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan," ujarnya.
Menurut dia, dari 29 pos perbatasan yang berada dalam penjagaannya,
terdapat 23 pos yang letaknya berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia.
Tetapi seluruh anggota TNI yang bertugas di pos-pos ini telah
diperintahkan untuk senantiasa tetap siaga agar pihak-pihak yang
berusaha menyusup masuk ke Indonesia dapat dicegah lebih dini, katanya.
"Saya sudah perintahkan kepada anggota yang berjaga di pos-pos yang
berbatasan antara Nunukan dengan Sabah agar memperketat penjagaan keluar
masuknya seseorang," ujar Ari Aryanto. Ia mengakui konflik Sabah ini
tidak tertutup kemungkinan bisa melebar kemana-mana hingga memasuki
wilayah Indonesia melalui Kabupaten Nunukan.
Ari Aryanto juga mengatakan, konflik yang terjadi di Sabah terus tetap
dipantau melalui pemberitaan di media massa dalam rangka melakukan siaga
di wilayah perbatasan. "Penjagaan kami tingkatkan sampai siaga 24 jam
dengan melakukan patroli setiap saat termasuk malam hari," katanya.
Ia menambahkan, dua hari lalu sempat mendapatkan informasi bahwa
kelompok bersenjata Filipina mulai merapat ke wilayah perbatasan
Indonesia-Malaysia untuk menyerang tentara Malaysia yang menjaga pos
perbatasan. Kemudian, lanjut dia, pos perbatasan yang dianggap rawan
menjadi jalan masuk adalah di Pulau Sebatik dan Seimenggaris karean di
wilayah ini banyak jalur-jalur tikus yang bisa dilewati mereka.
"Jadi ada dua tempat yang bisa mereka menyusup masuk ke Indonesia yakni
Pulau Sebatik dan Seimenggaris. Karena kedua wilayah ini berbatasan
langsung dengan Sabah," ungkapnya. Jika benar kelompok bersenjata
Filipina tersebut ada yang berusaha menyusup masuk ke wilayah
perbatasan, maka prajurit Satgas Pamtas telah siaga penuh dengan tetap
memperhatikan prosedur tetap (protap) dalam menggunakan senjata,
bebernya.
"Pada intinya, semua jalan-jalan tikus yang memungkinkan untuk menjadi
jalur masuk ke Nunukan terus dipantau setiap saat termasuk apabila ada
informasi yang diperoleh," sebut Ari Aryanto. Ia juga mengakui
pengetatan pengamanan wilayah perbatasan ini terkait dengan terjadinya
konflik di Sabah tersebut telah mendapatkan instruksi dari Kodam VI
Mulawarman selaku Komandan Komando Lapangan Operasi.(*/Antara)
Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=322450
Sumber Foto : ANTARA
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking